Pages

Selasa, 03 Desember 2013

Gerak dan Posisi Benda Langit

2.1       Gerak Semu Harian Matahari

Diamati dari bumi, peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat ini disebut sebagai peredaran semu harian benda langit, hal ini teramati karena bumi yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, mataharilah yang bergerak mengelilingi.

2.2       Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.

2.3       Gerak, Posisi dan Penampakan Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi.

1.      Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.

2.      Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari).Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari. Bidang berwarna hitam merupakan bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari. Bidang berwarna putih merupakan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari namun tidak terlihat dengan jelas dari Bumi.
Berikut fase-fase nya:
·        Hari Pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
·     Hari ke-4, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
·         Hari ke-8, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
·       Hari ke-11, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
·         Hari ke-14, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
·        Hari ke-17, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
·      Hari ke-21, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
·       Hari ke-25, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit.

Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati.  Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.

2.4       Gerhana
Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi dan bersama dengan bumi mengelilingi matahari. Diantara akibat yang bisa timbul dari hal ini adalah bumi terkadang berada di antara bulan dan matahari dan terkadang bulan yang berada di antara bumi dan matahari. Ketika bulan berada di antara bumi dan matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari pada daerah bumi yang cahaya mataharinya terhalang bulan. Sedangkan ketika bumi berada di antara bulan dan matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, maka bayangan bumi akan menutupi bulan sedikit demi sedaikit. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan.

1.4.1        Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari  dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Gerhana matahari total
Terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
2. Gerhana matahari sebagian
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana matahari cincin
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Ciri gerhana matahari:
a.       Terjadinya siang hari
b.      Posisinya Matahari – Bulan – Bumi sejajar
c.       Bumi seharusnya menerima cahaya matahari, tetapi terhalang oleh bulan
d.      Terjadi jika bayangan bulan menutupi permukaan bumi

1.4.1        Gerhana Bulan

            Gerhana bulan adalah penampakan gelap di bulan saat purnama. Kita sudah mengetahui bahwa bumi mengitari matahari. Sementara itu bulan mengitari bumi. Akibatnya bulan kadang-kadang berada di antara matahari dan bumi. Pada saat lain bumi yang berada di antara matahari dan bulan.

 
            Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, ketiganya belum tentu segaris. Bulan mungkin berada lebih rendah, mungkin pula lebih tinggi dari garis hubung antara matahari dan bumi. Bila suatu waktu bulan berada tepat segaris  di antara matahari dan bulan, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Ini menyebabkan terjadinya gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi yang bisa mengamati gerhana tersebut. Hanya daerah yang tergelapi oleh bulan itu yang akan melihat gerhana matahari. Pada saat yang lain, bumi berada di antara matahari dan bulan. Tetapi ini pun belum tentu segaris. Pada keadaan ini bumi melihat bundaran penuh permukaan bulan yang tersinari oleh matahari, bulan purnama. Pada saat-saat tertentu, bumi segaris dengan matahari dan bulan. Akibatnya bayangan bumi menutupi bulan sedikit-demi sedikit. Itulah yang menyebabkan gerhana bulan. Tak seperti gerhana Matahari, gerhana Bulan aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa perlu pelindung.
Ciri – ciri gerhana bulan:
a.       Pada bulan purnama
b.      Posisinya Matahari – Bumi – Bulan segaris
c.       Bulan seharusnya menerima cahaya matahari tetapi terhalangi bumi pada saat bulan purnama.
d.      Bulan memasuki bayang – bayang bumi.
e.       Terjadi pada malam hari
f.       Berlangsung selama 6 jam 




e

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sms Gratis

Game Hamster

ShoutMix