Pages

Kamis, 21 Maret 2013

Belajar dan Sumber Belajar


  1. Hakekat Belajar dan Sumber Belajar
      Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan sehari-hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti : belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak agggi penggunaan istilah, bahkan bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti : belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan jenisnya.
      Kalangan awampun mengetahui makna sebagai istilah belajar tersebut. Sebagai seorang guru, Anda tidak cukup hanya memahami makna belajar sebagaimana masyarakat awam. Mengapa? Karena memang tugas utama Anda sebagai guru adalah membuat orang belajar. Jadi, apa sebenarnya belajar itu?


      Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
      Ketika Anda menjelaskan pelajaran di depan kelas misalnya, memang terjadi kegiatan mengajar. Tetapi, dalam kegiatan itu tak ada jaminan telah terjadi kegiatan belajar pada setiap siswa yang Anda ajar. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil hanya apabila dapat mengakibatkan/menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat siswa belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya.
      Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat “mewakili” belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
      Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang massa. Jika anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.
      Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa.
Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
      Pesan, adalah ajaran atau informasi yang akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sistem persekolahan, maka pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa.
   Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Contohnya : guru, dosen, pustakawan, petugas laboratorium, instruktur, widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli dan masih banyak lagi, bahkan termasuk siswa itu sendiri.
      Bahan, merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu contohnya : buku teks, modul, transparansi (OHT), kaset program audio, kaset program video, program slide, film, program CAI dll.
      Alat, adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya : OHP, tape recorder, video recorder, video player, proyektor slide, proyektor film, komputer.
      Teknik, yaitu prosedur atau langkah-langkah tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan. Misalnya: demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka / jarak jauh, tutorial tatap muka, dll.
      Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua :
  1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, program slide suara, transparansi (OHT).
  2. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya : pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
      Oleh karena setiap anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memeberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sms Gratis

Game Hamster

ShoutMix