2.1. Bagaimanakah Bentuk Proses Reversibel dan
Ireversibel?
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat
berlanggsung secara bolak-balik. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses
reversibel selalu mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara sistem
itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses
seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process). Proses yang dapat dibalik arahnya dinamakan proses reversibel.
Proses reversibel adalah murni
dan bersifat hipotesis. Berbagai proses yang diidealisasikan sebagai proses
reversibel adalah :
· 1.
Tidak ada gesekan internal atau mekanis
· 2.
Perbedaan suhu dan tekanan antara zat kerja dan lingkungan harus
infinitesimal
· 3.
Pemampatan atau pemuaian yang terbatas
· 4. Aliran arus listrik melalui tahan adalah nol
· 5.
Reaksi kimia yang terbatas
· 6.
Magnetisasi, polarisasi
· 7.
Pencampuran dua sampel zat yang sama pada keadaan yang sama.
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel process). Proses
tersebut berlangsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah
sebaliknya. Proses yang tidak dapat dibalik arahnya dinamakan proses irreversibel. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah
2.2. Apakah Yang Dimaksud Dengan Entropi?
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah
menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel
sama dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak
sistem tersebut (T). Entropi adalah fungsi keadaan, nilainya pada
suatu keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam variabel-variabel yang
menentukan keadaan sistem. Asas kenaikan entropi dapat dinyatakan bahwa entropi selalu naik pada tiap proses
ireversibel. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem
terisolasi sempurna selalu naik tiap proses ireversibel.
Dalam proses adiabatik, d’Q = 0, dan dalam proses adaibatik ireversibel d’Qr
= 0. Oleh karena itu dalam proses adibatik reversibel, ds = 0 atau ini berarti
bahwa entropi S tetap. Proses demikian ini disebut pula sebagai proses
insentropik. Jadi:
d’Qr = 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal
reversibel, suhu T tetap, sehingga perubahan entropi
Untuk melaksanakan proses semacam ini maka sistem dihubungkan dengan sebuah
reservoir yang suhunya berbeda. Jika arus panas mengalir masuk kedalam sistem,
maka Qr positif dan entropi sistem naik. Jika arus panas keluar dari
sistem Qr negatif dan entropi sistem turun.
Contoh proses isotermal reversibel ialah perubahan fase pada tekanan tetap.
Arus panas yang masuk kedalam sistem per satuan massa atau per mol sama dengan
panas transformasi 1, sehingga perubahan entropi jenisnya.
Jika dalam suatu proses terdapat
arus panas antara sistem dengan lingkungannya secara reversibel, maka pada
hakekatnya suhu sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini
yang masuk kedalam sistem atau yang masuk kedalam lingkungan disetiap titik
adalah sama, tetapi harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan
entropi lingkungan sama besar tapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi nol.
Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia, maka boleh dikatakn
bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan ini berlaku
untuk proses reversibel saja.
Keadaan akhir proses irreversibel itu dapat dicapai dengan ekspansi
reversibel. Dalam ekspansi semacam ini usaha luar haus dilakukan. Karena tenaga
dakhil sistem tetap, maka harus ada arus panas yang mengalir kedalam sistem
yang sama besarnya dengan usaha luar tersebut. Entropi dalam gas dal proses
reversibel ini naik dan kenaikan ini sama dengan kenaikan dalam proses
sebenarnya yang irreversibel, yaitu ekspansi bebas.
2.3. Bagaimanakah Asas Kenaikkan
Entropi?
Hukum keseimbangan
/ kenaikan entropi menyatakan bahwa “Panas tidak bisa mengalir dari material
yang dingin ke yang lebih panas secara spontan”. Entropi adalah tingkat
keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin,
dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya
rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Dalam
pembahasan proses-proses ireversibel dalam pasal terdahulu, didapatkan bahwa
entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal ini juga benar untuk semua proses
ireversibel yang sudah dapat dianalisa. Kesimpulan ini dikenal sebagai asas
kenaikan entropi dan dianggap sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika.
Asas ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Entropi dunia selalu naik pada setiap proses ireversibel”
Jika semua
sistem yang berinteraksi di dalam suatu proses di lingkungi dengan bidang
adiabatik yang tegar, maka semua itu membentuk sistem yang terisolasi sempurna
dan membentuk dunianya sendiri. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari
suatu sistem yang terisolasi sempurna selalu naik dalam proes ireversibel yang
terjdai dalam sistem itu. Sementara itu entropi tetap tidak berubah dalam
sistem yang terisolasi jika sistem itu mengalami proses reversibel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar