2.1 Bentuk dan Ukuran Bumi
2.1.1. Bentuk Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat
pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada
orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa
43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata
dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan
meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa
ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi
yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan
Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi
kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti
yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai
bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dan sebagainya. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut
dikenal sebagai relief Bumi.
2.1.2. Ukuran Bumi
Berikut kami rangkum ukuran bumi dalam bentuk Tabel ciri Fisik Bumi
Ciri Fisik Bumi
|
|
Jari-jari
kutub
Keliling
khatulistiwa
|
6,371.0 km
6.378,1 km
6.356,8 km
0,0033528
510.072.000 km²
148.940.000 km² daratan (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)
|
Massa jenis rata-rata
Kecepatan
rotasi
|
1,0832073×1012 km3
5,9736×1024 kg
5,5153 g/cm3
11,186 km/s
1674,4 km/jam
23,439281°
0,367
|
2.2 Interior Bumi
2.2.1 Meneliti interior bumi
Susunan interior bumi dapat diketahui
berdasarkan dari sifat-sifat fisika bumi (geofisika). Sebagaimana kita ketahui
bahwa bumi mempunyai sifat-sifat fisik seperti misalnya gaya tarik (gravitasi),
kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika
lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika mempelajari
susunan bumi, yaitu misalnya dengan metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya
tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat
menghantarkan gelombang seismik.
Metoda seismik adalah salah satu
metoda dalam ilmu geofisika yang mengukur sifat rambat gelombang seismik yang
menjalar di dalam bumi. Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi
gelombang Primer (P) atau gelombang Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau
gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat
dipengaruhi oleh sifat dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat
menjalar pada material berfasa padat maupun cair, sedangkan gelombang S tidak
dapat menjalar pada materi yang berfasa cair. Perpedaan sifat rambat kedua
jenis gelombang inilah yang dipakai untuk mengetahui jenis material dari
interior bumi.
Inti dalam merupakan
1,7% masa bumi; kedalaman 5.150-6.370 kilometer (3.219 - 3.981 mil). Inti dalam
padat, terlepas dari mantel, melayang di dalam inti luar yang melebur. Di
percaya merupakan bagian padat akibat tekanan dan pendinginan.
Inti luar merupakan
30,8% masa bumi; kedalaman 2.890-5.150 kilometer (1.806 - 3.219 mil). Inti luar
panas, merupakan fluida konduktif serta terjadi gerakan konveksi.
Perpaduan lapisan konduktif dan rotasi bumi menghasilkan efek dinamo yang
memelihara sistem kemagnetan bumi. Inti luar juga bertanggung jawab untuk
menghaluskan lonjakan rotasi bumi.
Mantel bawah terdiri
dari 49,2% masa bumi; kedalaman 650-2.890 kilometer (406 -1.806 mil). Mantel
bawah mengandung 72,9% masa mantel-kerak dan komposisinya sebagian besar
silikon, magnesium,gan oksigen. Mungkin juga mengandung besi, kalsium, dan
aluminium.
Daerah Transisi
adalah 7,5% dari masa bumi; kedalaman 400-650 kilometer (250-406 mil). Daerah
Transisi atau mesosphere ,kadang-kadan disebut juga fertile layer,
mengandung 11,1% masa mantel-kerak, sumber magma basaltik. Daerah Transisi juga
mengandung kalsium, aluminum, dan garnet, yaitu mineral kompleks
aluminum-bearing silikat. Adanya garnet pada lapisan ini menyebabkan mudah
padat jika dingin dan mengapung jika meleleh karena panas. Bagian yang
meleleh bisa naik ke lapisan lebih tinggi sebagai magma.
Mantel Atas
merupakan 10,3% dari masa bumi; kedalaman 10-400 kilometer (6 - 250 mil).
Mantel atas mengandung 15,3% masa mantel-kerak. Fragmen dari lapisan ini pernah
diamati pada sabuk pegunungan yang tererosi dan pada letusan gunung api.
Olivine (Mg,Fe)2SiO4 dan pyroxene (Mg,Fe)SiO3 adalah mineral utama yang
ditemukan disini. Bagian atas Mantel Atas disebut asthenosphere.
Kerak Samudra
merupakan 0,099% of dari masa bumi; Kedalaman 0-10 kilometer (0 - 6 mil).
Lempeng samudra mengandung 0,147% masa mantel-kerak. Sebagian besar kerak bumi
terbentuk melalui aktivitas vulkanik.Sistem Punggung Samudra (oceanic ridge
system), yaitu sebuah jaringan gunung api selebar 40.000-kilometer
(25.000 mil) , membentuk kerak samudra baru dengan kecepatan 17 km3
per tahun, menutupi lantai samudra dengan basalt. Hawaii dan Iceland adalah
contoh akumulasi onggokan basalt.
Kerak Benua merupakan
0,374% dari masa bumi; kedalaman 0-50 kilometer (0 - 31 mil). Kerak Benua
mengandung 0,554% masa mantel-kerak. Lapisan ini adalah bagian terluar dari
bumi dan berupa batuan crystalline.Terdiri dari mineral berdensitas rendah
didominasi oleh kwarsa (SiO2)
dan feldspars (metal-poor silicates). Kerak bumi (Kerak samudra dan
benua) adalah permukaan bumi;yang merupakan bagian terdingin dari planet ini.
Karena batuan dingin mengalami deformasi secara perlahan, kita menyebut lapisan
ini sebagai lithosphere (lapisan yang kuat).
2.3 Litosfer dan Strukturnya
2.3.1. Pengertian Litosfer
Kata litosfer
berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos
artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi
yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer
seringkali dinamakan lapisan silikat.
Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini
hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Penyusun utama
lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar mineral sejenis
atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk
batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu
sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan
sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.
Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk
hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak
berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang
menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai
ke laut dan terdeposit di dasar laut.
2.3.2. Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
Batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari-hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil
dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau
daratan lebih tebal daripada di bawah samudra.
Bumi
tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a.
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan
padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari
jari barisfer ± 3.470 km.
b.
Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal
1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer
mautle/mautel, merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat
jenisnya 5 gr/cm3.
c.
Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas
lapisan antara dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi
terdiri dua bagian yaitu:
1.
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi
yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2
dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini
antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor,
dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat
padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi
dua bagian yaitu:
-
Kerak
benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya
dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini
yang merupakan benua.
-
Kerak samudra : merupakan benda
padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya
batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro
dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra.
2.
Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang
lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu
mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang
bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
2.3.3.
Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material
utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses
yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
1.
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang
menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya
magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam :
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung
perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku
dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
b. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang
membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di
antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung
lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar.
Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku
korok.
c.
Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma
yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil
letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit,
andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang
telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang
lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran
air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi
dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut
mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses
pembentukannya terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya
penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara
bersamaan pada batuan sedimen.
2.3.4. Pemanfaatan litosfer
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap
kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas litosfer. Selanjutnya litosfer bagian bawah
mengandung bahan-bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan-bahan
mineral atau tambang yang berasal dari litosfer bagian bawah diantaranya minyak
bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
2.4 Lempeng Tektonik dan
Bentuknya
Teori Tektonika Lempeng (Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan
terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga
menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada
paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor
spreading
yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi
terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah
lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa
mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis
yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan
geser (shear
strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer
sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin,
melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi
lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng
utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini
menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya
di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang
batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan
arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya
(plate boundaries) terbagi dalam 3
jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang
cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.
1.
Batas Divergen
Terjadi
pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan
litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra,
proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini
menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift
valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh
tersebut.
Pematang
Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)
adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara
ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika
dengan Benua Amerika.
2.
Batas Konvergen
Terjadi
apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang mengakibatkan
keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain. Wilayah dimana suatu lempeng
samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut
dengan zona tunjaman (subduction zones).
Di zona inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenhes) juga terbentuk di wilayah ini.
3.
Batas Transfrom
Terjadi
apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar, yaitu bergerak
sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling
menumpu. Batas transfrom umumnya berada didasar laut, namun ada juga yang
berada didaratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas di California, USA.
Sesar
ini meruppakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke
Tenggara, degan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.
Batas Konvergen
Batas konvergen
ada 3 macam, yaitu:
1)
antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2)
antara dua lempeng samudra, dan
3)
antara dua lempeng benua.
Konvergen Lempeng
Benua - Samudra (Oceanic - Continental)
Ketika
suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan
litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di
dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan
Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari
proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan
Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen Lempeng
Samudra - Samudra (Oceanic - Oceanic)
Salah
satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel
terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini
ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau
Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini.
Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng
AmerikaUtara.
Konvergen Lempeng
Benua - Benua (Continental - Continental)
Salah
satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya
adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat
untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang
bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan
Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India
dan Lempeng Eurasia.
Lempeng - Lempeng
Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama
yaitu:
·
Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang
lalu) - Lempeng Benua
·
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng Benua Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng Samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang
lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng
Arabia, Lempeng
Karibia, Lempeng Juan
de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng
Filipina,
dan Lempeng
Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan
pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga
pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua.
Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang
lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi
delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya
tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya).
Subduksi
antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit
samudra. Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng
Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah
Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau
Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa
(Sunda).
Lempeng
tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan
yang cukup keras. Penyebab utama bencana dan kerusakan terhadap lingkungan
hidup adalah gaya inersia yang ditimbulkan oleh goncangan gempa dan berakibat
merobohkan bangunan-bangunan yang tidak didesain tahan gempa. Sementara
penyebab ikutan gempa berupa:
·
Tsunami yang menghancurkan dan menghanyutkan bangunan-bangunan ringan di
desa-desa atau dusun-dusun di tepi pantai.
Berdasarkan jenis kerusakan akibat
gempa bumi, yang paling banyak menimbulkan korban jiwa adalah tsunami dan
gaya-gaya inersia yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Sehubungan dengan uraian
tersebut di atas, maka untuk menanggulangi bencana akibat gempa bumi dan
bencana ikutannya, perlu disusun suatu petunjuk teknik penanggulangan
bencana gempa di Indonesia. Tercakup di dalamnya pengkajian ulang terhadap
Peta Zona Gempa yang telah digunakan oleh berbagai instansi di Indonesia
untuk keperluan perancangan infra struktur tahan gempa.
terima kasih Sifat dan material penyusun interior bumi nya
BalasHapusTerima kasih tulisannya bisa membantu siswa SMKN Bunyu
BalasHapusNo deposit bonus codes 2021 - Casino Sites
BalasHapusNo deposit casino offers a bonus to try and 네온 벳 claim free spins. 온라인 바카라 사이트 There's no code needed. All the bonuses 바카라노하우 can be claimed 검증사이트목록 on the following page:. 벳 티비