Dalam dunia listrik dikenal beberapa hukum-hukum dasar listrik, yaitu:
2. Hukum Ampere-Biot-Savart
3. Hukum Lenz
4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik
Kesemua
hukum diatas, bersama dengan hukum kekekalan energi akan menjelaskan
mengenai prinsip kerja dasar dari suatu mesin listrik dinamis.
Hukum Faraday
Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:
1.
Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan
magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul
tegangan induksi.
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu
rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi
hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai fenomena induksi
elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan
induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini
adalah pada generator. Gambar 1 akan menjelaskan mengenai fenomena
tersebut.
Gambar 1. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.
Hukum Ampere-Biot-Savart
3
orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863),
Jean Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan
bahwa:
“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada diantara medan magnetik”
Hal
ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday
memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang
bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada
mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena
tersebut.
Gambar 2. Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik.
Hukum Lenz
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:
“arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)”
Sebagai
contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan
memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan
timbul tegangan induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung
penghantar tersebut saling dihubungkan maka akan mengalir arus induksi,
dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut
(hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya
yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar
tersebut, sehingga akan saling meniadakan.
Hukum Lenz inilah yang
menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin
listrik putar) yaitu generator dan motor.
Gambar 3. Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.
Konversi Energi Elektromekanik
Ketiga
hukum dasar listrik diatas terjadi pada proses kerja dari suatu mesin
listrik dan hal ini merupakan prinsip dasar dari konversi energi. Secara
garis besar, elektromekanik dari mesin listrik dinamis dinyatakan:
“Semua
energi listrik dan energi mekanik mengalir kedalam mesin, dan hanya
sebagian kecil saja dari energi listrik dan energi mekanik yang mengalir
keluar mesin (terbuang) ataupun disimpan didalam mesin itu sendiri,
sedangkan energi yang terbuang tersebut dalam bentuk panas”
Sedangkan hukum kekelan energi pertama menyatakan bahwa:
“energi tidak dapat diciptakan, namun dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya”
Aplikasi dari 4 dasar prinsip kerja mesin listrik dinamis dan hukum kekalan energi digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik.
Tanda
positif (+) menunjukkan energi masuk, sedangkan tanda negatif (-)
menunjukkan energi keluar. Panas yang dihasilkan dari suatu mesin yang
sedang melakukan proses selalu dalam tanda negatif (-).
Sedangkan
untuk energi yang tersimpan, tanda positif (+) menujukkan peningkatan
energi yang tersimpan, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan
pengurangan energi yang tersimpan.
Keseimbangan dari bentuk-bentuk energi diatas tergantung dari nilai efisiensi mesin dan sistem pendinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar