Pages

Senin, 14 Oktober 2013

Pengertian Dan Kegunaan Statistika


Disadari atau tidak , statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya , diantaranya perlukah mengangkat pegawai baru , sudah waktunyakah untuk membeli mesin baru, bermanfaatkah kalau pegawai ditatar, bagaimanakah kemajuan usaha pada tahun yang lalu, berapa banyak barang yang harus dihasilkan setiap tahunnya, perlukah sistem baru dianut dan sistem lama ditinggalkan dan masih banyak lagi untuk disebutkan. 
          Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang dilakukan dilaboratorium, atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor - faktor, berapa kuat adanya hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut.
Selain itu, Sesungguhnya statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset, tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya.

Pengertian Statistik dan Statistika
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik  hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik  mulai mencakup hal-hal yang yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai bidang kehidupan, termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan pendidikan.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu   mempunyai   arti  yang berbeda. Kata  statistics  artinya ilmu statistik     ( statistika ) , sedang kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“ yaitu sebagai lawan dari kata “parameter “ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita membaca atau mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan  dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan  atau penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika merupakan  sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan   untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian serta penganalisaan harus akurat.
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam statistika  matematis atau statistika teoritis. Di sini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat  dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistik teoitis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda statistika digunakan.

Landasan Kerja Statistik
        Menurut Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis landasan kerja statistik meliputi :
  1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya
  2. Reduksi, Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling)
  3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dan penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang diambil.  
    •   Penggolongan Statistik
    1.      Berdasarkan tingkat pekerjaannya ( tahapan yang ada dalam kegiatan statistik), statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
    a.       Statistik Deskriptif
    Statistik deskriptif yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik deduktif , statistik sederhana, dan descriptive statistics, adalah  statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan sehingga dapat ditarik penegrtian atau makna tertentu.
    Statistik deskriptif terdiri atas :
    a.       Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram
    b.      Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modus
    c.       Ukuran penyebaran data terdiri atas rentangan ( rank ), simpangan rata-rata, varians dan simpangan baku

    Contoh:
    ·         Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.
    ·         Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebut

    Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.
    1.  Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
          a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);
          b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
          c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)
          d. kemiringan atau kurtosis kurva
          2.  Angka indeks
          3.  Time series deret waktu atau data berkala
          4.  Korelasi dan regresi sederhana
    b.      Statistik Inferensial
    Statistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif ; statistik lanjut ; statistik mendalam atau inferensial statistics  adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum dari sekumpulan data yang telah disusun atau diolah. Selain itu, statistik  inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion ), penyusunan atau pembuatan ramalan ( prediction ), penaksiran ( estimation ) dan sebagainya. Dengan demikian, statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistic deskriptif. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
    1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.
    2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica   kurang dari 30% akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu kilogramnya.

    Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah :
    a.       Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampel
    b.      Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang
    c.       Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristik
    d.      Menguji Hipotesis
    e.       Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi
    Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup:
    1.      probabilitas atau teori kemungkinan
    2.      distribusi teoritis
    3.      sampling dan distribusi sampling
    4.      pendugaan populasi atau teori populasi
    5.      uji hipotesis
    6.      analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
    7.      analisis regresi untuk peramalan.
    Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika deskriptif.

    2.      Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya
    Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya, statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
    a.       Statistika sosial
          Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
    b.      Statistika pendidikan
          Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan      bidang pendidikan.
    c.       Statistika ekonomi
    Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu     ekonomi.
    d.      Statistika perusahaan
    Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.
    e.       Statistika pertanian
          Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu  pertanian.
    f.        Statistika kesehatan
    Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.

    3.      Berdasarkan  Bentuk Parameternya
    Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.

  4. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
  1. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.



Fungsi Statistik
Menurut Budiyuwono ( 1987 ) , fungsi-fungsi statistik dapat dijelaskan sebagai berikut :
      a.       Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya  statistik, data menjadi kabur dan tidak jelas
Contoh : beberapa mahasiswa dari seratus mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus. Pernyataan tersebut tidak jelas. Agar menjadi jelas , pernyataan tersebut dapat diubah menjadi : Enam puluh orang mahasiswa dari seratus orang mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus

      b.      Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain seperti rata-rata , persentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti

       c.       Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata ataupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah
Statistik dapat memperluas pengalaman individual. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang dilihat  dan apa yang dapat diteliti yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial seluruhnya. Pengetahuan individual dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data penelitian yang lain

      d.      Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik, berbagai gejala, baik yang bersifat sosial maupun ekonomi dapat dipelajari

    e.       Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statistik dapat menentukan sebab-sebab pokok suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.


 E.  Kegunaan Statistik                                          
Pada saat ini hamper semua disiplin ilmu pengetahuan menggunakan metode statistik dalam ruang lingkup mereka. Beberapa terapan ilmu statistik pada disiplin ilmu lain terlihat pada statistik pendidikan, statistik pertanian , statistik ekonomi dan sebagainya.
Menurut Agus Irianto ( 1998 ), statistik digunakan untuk :
a.       Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga peneliti dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti
b.    Membantu peneliti untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
c.    Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya atas objek yang diteliti
d.   Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
e.       Membantu peneliti dalam melakukan prediksi untuk waktu yang akan datang
f.        Membantu peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.

 F. Ciri Khas Statistik
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistik meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,

2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai alat penilai kenyataan.

3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan. Misalnya, dalam bidang perekonomian dikenal adanya statistik perdagangan, statistik pertanian dan sebagainya ; dalam bidang kependudukan kita kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, carai dan rujuk, statistik kematian dan sebagainya ; demikian pula kita mengenal adanya statistik kriminalitas, statistik kecelakaan lalu lintas, statistik psikologi dan pendidikan dan sebagainya.

 Permasalahan Statistik
Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan  (Korelasi).
            Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
            Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya  murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik  akan mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau “asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut
Menurut penulis, sebelum memasuki ke tiga jenis permasalahan sebagaimana dikemukakan oleh Hananto Sigit diatas tadi, ada satu permasalahan awal yang sangat sederhana , yaitu persoalan tentang distribusi frekuensi yang dalam kegiatan analisis statistik boleh dikatakan merupakan kunci pembukanya. Erat sekali kaitannya dengan pernyataan diatas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sms Gratis

Game Hamster

ShoutMix