Operational
Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog
yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi
op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter,
non-inverter, integrator dan differensiator.
Penguat
operasional merupakan penguat masuk differensial berperolehan tinggi gandeng
langsung. Istilah penguat operasional pertama kali digunakan oleh penguat dc
(arus searah) yang membentuk operasi matematika seperti penjumlahan,
pengurangan, integrasi dan differensiasi dalam komputer analog. Di samping itu,
OP AMP digunakan pula dalam pengatur tegangan, filter aktif, instrumentasi,
pengubah analog ke digital dan digital ke analog, dan banyak penggunaan lain.
Alasan penggunaan yang luas dari OP
AMP adalah digunakan umpan-balik negatif. Penampilan penguat dengan elemen
umpan balik terutama dikendalikan dengan ditentukan hanya oleh elemen-elemen
umpan balik dan tidak tergantung pada karakteristik transistor, tahanan
kapasitor yang membentuk penguat operasional. Kaerena elemen-elemen umpan balik
umumnya pasif, dan penampilannya dapat diperkirakan.
OP AM IC linear yang tidak mahal
membentuk semua fungsi operasional diskrit yan disebutkan diatas. Sebagaimana
tambahan, penguat operasional IC memberikan penampilan jauh lebih rumit, dan
lebih baik serta stabilisasi temperatur.
Karakteristik
OP - AMP
Penguat operasional ideal mempunyai
sifat-sifat berikut :
1. Perolehan
tegangan tak terhingga;
2. Lebar
pita tak terhingga
3. Impedansi
masuk tak terhingga;
4. Impedansi
keluar nol;
5. Neraca
sempurna, keluran nol kalau tegangan-tegangan yang sama ada pada dua terminal
masukan;
6.
Karakteristik tidak berubah menurut
temperatur.
Namun
penguat operasional pada kenyataannya tidak ideal. Perolehan tegangan frekuensi
rendah (dc) tidak “tak terhingga” tetapi ‘sangat tinggi’. Batas hargakhasnya antara
. Lebar pita juga terhingga kenyataannya,
perolehan konstanta sampai beberapa ratus kilo hertz dan kemudian turun monoton
dengan naiknya frekuensi. Impedansi masuk berada dalam batas dari 150 kΩ sampai
beberapa ratus MΩ. Impedansi keluaran dari OP AMP praktis berada di antara 0,75
sampai 100Ω. Juga neraca sempurna tidak tercapaia dalam OP AMP praktis.
Beberapa
Penggunaan OP – AMP
Terdapat banyak
sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis sirkuit
listrik. Di bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat
operasional dalam contoh sirkuit:
1. Komparator (pembanding)
Komparator
(pembanding) merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan bati simpal terbuka (bahasa
Inggris: open-loop gain) penguat operasional yang sangat besar.
Ada jenis penguat operasional khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk
penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum
disebut juga dengan komparator (bahasa Inggris: comparator).
Komparator membandingkan dua
tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan tegangan mana yang
lebih tinggi.
2.
Penguat pembalik
Sebuah penguat pembalik menggunakan
umpan balik negatif untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf
melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran
taksefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi
besar masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut dengan
umpan balik negatif.
o
(karena
adalah bumi maya (bahasa Inggris: virtual ground)
o
Sebuah resistor dengan nilai
, ditempatkan di antara masukan non-pembalik dan bumi. Walaupun tidak
dibutuhkan, hal ini mengurangi galat karena arus bias masukan.
Bati dari penguat ditentukan dari rasio antara Rf
dan Rin, yaitu:
Tanda negatif menunjukkan bahwa
keluaran adalah pembalikan dari masukan. Contohnya jika Rf adalah
10.000 Ω dan Rin adalah 1.000 Ω, maka nilai bati adalah -10.000Ω /
1.000Ω, yaitu -10.
3.
Penguat non-pembalik
Dengan demikian, penguat
non-pembalik memiliki bati minimum bernilai 1. Karena tegangan sinyal masukan
terhubung langsung dengan masukan pada penguat operasional maka impedansi
masukan bernilai
.
4.
Penguat diferensial
Penguat diferensial digunakan untuk
mencari selisih dari dua tegangan yang telah dikalikan dengan konstanta
tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar R1
6.
Integrator
Penguat ini mengintegrasikan
tegangan masukan terhadap waktu. Sebuah integrator dapat juga
dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk rangkaian
tapis aktif.
7.
Diferensiator
Diferensiator mendiferensiasikan sinyal hasil
pembalikan terhadap waktu.
Pada dasarnya diferensiator dapat
juga dibangun dari integrator dengan cara mengganti kapasitor dengan induktor,
namun tidak dilakukan karena harga induktor yang mahal dan bentuknya yang
besar. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat
digunakan sebagai tapis aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar