Disadari
atau tidak , statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa
lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil manfaat
dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam
menjalankan tugasnya , diantaranya perlukah mengangkat pegawai baru , sudah
waktunyakah untuk membeli mesin baru, bermanfaatkah kalau pegawai ditatar,
bagaimanakah kemajuan usaha pada tahun yang lalu, berapa banyak barang yang
harus dihasilkan setiap tahunnya, perlukah sistem baru dianut dan sistem lama
ditinggalkan dan masih banyak lagi untuk disebutkan.
Selain
itu, Sesungguhnya
statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset,
tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri,
ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan,
bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi,
geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain
sebagainya.
Pengertian Statistik dan Statistika
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state
(bahasa Inggris) atau kata staat
(bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka
mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk
pula, kumpulan angka yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan
beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan
zaman, statistik mulai mencakup hal-hal
yang yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka
untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai bidang
kehidupan, termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu,
seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan pendidikan.
Dalam
kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics
dan kata statistic. Kedua kata
itu mempunyai arti
yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik ( statistika ) , sedang kata statistic
diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“ yaitu
sebagai lawan dari kata “parameter “ yang berarti ukuran yang diperoleh atau
berasal dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita
membaca atau mendengar istilah statistik
maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian, antara
lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan
maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik
diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka.
Contoh: Statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa
angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur
penduduk. Selain itu statistik juga mengandung pengertian lain, yakni dipakai
untuk menyatakan ukuran sebagai wakil
dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat
badan 40 mahasiswa dan didapat rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka
rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang
merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian
statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan atau
penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika merupakan sekumpulan
metode dalam memperoleh pengetahuan untuk mengelolah dan
menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat
mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode
penelitian serta penganalisaan harus akurat.
Ada dua
jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin membahas
statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari
digolongkan kedalam statistika matematis
atau statistika teoritis. Di sini diperlukan dasar matematika yang kuat dan
mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil,
rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis
dan matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari
segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh
statistik teoitis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang
pengetahuan. Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus
atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau
metoda statistika digunakan.
Landasan
Kerja Statistik
Menurut
Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis landasan kerja
statistik meliputi :
- Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya
- Reduksi, Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling)
- Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dan penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang diambil.
- Penggolongan Statistik
1. Berdasarkan tingkat pekerjaannya ( tahapan yang ada dalam kegiatan statistik), statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :a. Statistik DeskriptifStatistik deskriptif yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik deduktif , statistik sederhana, dan descriptive statistics, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan sehingga dapat ditarik penegrtian atau makna tertentu.Statistik deskriptif terdiri atas :a. Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagramb. Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modusc. Ukuran penyebaran data terdiri atas rentangan ( rank ), simpangan rata-rata, varians dan simpangan bakuContoh:· Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.· Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebutPenarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)d. kemiringan atau kurtosis kurva2. Angka indeks3. Time series deret waktu atau data berkala4. Korelasi dan regresi sederhanab. Statistik InferensialStatistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif ; statistik lanjut ; statistik mendalam atau inferensial statistics adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum dari sekumpulan data yang telah disusun atau diolah. Selain itu, statistik inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion ), penyusunan atau pembuatan ramalan ( prediction ), penaksiran ( estimation ) dan sebagainya. Dengan demikian, statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistic deskriptif. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30% akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu kilogramnya.Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah :a. Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampelb. Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datangc. Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristikd. Menguji Hipotesise. Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasiPenarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup:1. probabilitas atau teori kemungkinan2. distribusi teoritis3. sampling dan distribusi sampling4. pendugaan populasi atau teori populasi5. uji hipotesis6. analisis korelasi dan uji signifikansi, dan7. analisis regresi untuk peramalan.Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika deskriptif.2. Berdasarkan Ruang Lingkup PenggunaannyaDidasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya, statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.a. Statistika sosialStatistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.b. Statistika pendidikanStatistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan bidang pendidikan.c. Statistika ekonomiStatistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu ekonomi.d. Statistika perusahaanStatistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.e. Statistika pertanianStatistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.f. Statistika kesehatanStatistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.3. Berdasarkan Bentuk ParameternyaDidasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.- Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah
bagian statistika yang parameter dari populasinya mengikuti suatu distribusi
tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
- Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah
bagian statistika yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu
distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan
variansnya tidak perlu homogen.
Fungsi
Statistik
Menurut Budiyuwono ( 1987 ) ,
fungsi-fungsi statistik dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Statistik menggambarkan data dalam
bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik,
data menjadi kabur dan tidak jelas
Contoh : beberapa mahasiswa dari
seratus mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus. Pernyataan
tersebut tidak jelas. Agar menjadi jelas , pernyataan tersebut dapat diubah
menjadi : Enam puluh orang mahasiswa dari seratus orang mahasiswa yang menempuh
ujian ekonomi dinyatakan lulus
b. Statistik dapat menyederhanakan data
yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yang kompleks dapat disederhanakan
dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain seperti
rata-rata , persentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti
c. Statistik merupakan teknik untuk
membuat perbandingan. Dengan menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata
ataupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan
dengan mudah
Statistik dapat memperluas pengalaman
individual. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang dilihat dan apa yang dapat diteliti yang merupakan
bagian kecil dari tata kehidupan sosial seluruhnya. Pengetahuan individual
dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
penelitian yang lain
d. Statistik dapat mengukur besaran dari
suatu gejala. Dengan mempelajari statistik, berbagai gejala, baik yang bersifat
sosial maupun ekonomi dapat dipelajari
e. Statistik dapat menentukan hubungan
sebab akibat. Statistik dapat menentukan sebab-sebab pokok suatu gejala yang
selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.
E. Kegunaan Statistik
Pada saat ini hamper semua disiplin
ilmu pengetahuan menggunakan metode statistik dalam ruang lingkup mereka.
Beberapa terapan ilmu statistik pada disiplin ilmu lain terlihat pada statistik
pendidikan, statistik pertanian , statistik ekonomi dan sebagainya.
Menurut Agus Irianto ( 1998 ),
statistik digunakan untuk :
a. Membantu peneliti dalam menggunakan
sampel sehingga peneliti dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan
objek yang ingin diteliti
b. Membantu peneliti untuk membaca data
yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
c. Membantu peneliti untuk melihat ada
tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya atas objek
yang diteliti
d. Membantu peneliti untuk melihat ada
tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
e. Membantu peneliti dalam melakukan
prediksi untuk waktu yang akan datang
f.
Membantu
peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.
F. Ciri
Khas Statistik
Riduwan
dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistik
meliputi :
1.
Statistik bekerja dengan angka
Pertama,
angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai
atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data
kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah
tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta
tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini
menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua,
Angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan
dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai
kepuasan, dan seterusnya,
2.
Statistik bersifat Objektf
Statistik
bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik
dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan
memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta
dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.Itulah sebabnya mengapa statistik
sering dikatakan sebagai alat penilai kenyataan.
3.
Statistik bersifat Universal
Statistik
tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat
digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan
penuh keyakinan. Misalnya, dalam bidang perekonomian dikenal adanya statistik
perdagangan, statistik pertanian dan sebagainya ; dalam bidang kependudukan
kita kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, carai dan rujuk,
statistik kematian dan sebagainya ; demikian pula kita mengenal adanya
statistik kriminalitas, statistik kecelakaan lalu lintas, statistik psikologi
dan pendidikan dan sebagainya.
Permasalahan
Statistik
Menurut Hananto Sigit, B. St.
dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam
statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3)
Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).
Kita
tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan
statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun
tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita
sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita
sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh
muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi
akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah
keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah mengenal konsep
“rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun
untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan
statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion)
atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian
muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu
dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen
bola lampu listrik akan mengharapkan
kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya
jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola
lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu
supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang
sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam
kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga
tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan supaya
sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
Sebuah persoalan lagi dari
statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau “asosiasi”, persoalan
hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang berekor” di langit
maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka
pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi
inilah yang merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat
dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita
nantinya dapat menganalisis lebih lanjut
Menurut penulis, sebelum memasuki ke tiga jenis
permasalahan sebagaimana dikemukakan oleh Hananto Sigit diatas tadi, ada satu
permasalahan awal yang sangat sederhana , yaitu persoalan tentang distribusi
frekuensi yang dalam kegiatan analisis statistik boleh dikatakan merupakan
kunci pembukanya. Erat sekali kaitannya dengan pernyataan diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar