Pembelajaran sains
adalah pembelajaran dimana siswa tidak hanya dituntut untuk lebih banyak
mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip sains secara verbalistis,
hafalan, pengenalan rumus-rumus, dan pengenalan istilah-istilah melalui
serangkaian latihan secara verbal, namun hendaknya dalam pembelajaran sains,
guru lebih banyak memberikan pengalaman kepada siswa untuk lebih mengerti dan
membimbing siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga dalam pembelajaran sains diperlukan kemampuan
berfikir. Maka, sebagai hasil belajar sains diharapkan siswa memiliki kemampuan
berfikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya melalui
kerangka berfikir sains.
Dasar-dasar
keterampilan proses sains adalah pengamatan, pengklasifikasian,
penginferensian, peramalan, pengkomunikasian, pengukuran, penggunaan bilangan,
penginterpretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel, perumusan
hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan perumusan model.
Penerapan pendekatan
keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangankan sikap dan nilai sehingga,
melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan percobaan di laboratorium dan memungkinkan
siswa dapat menumbuhkan sikap ilmiah untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang mendasar, sehingga dalam proses pembelajaran
siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar