Pengertian
Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi
Ø
Eksplanasi ilmiah
adalah eksplanasi yang disampaikan oleh para ilmuwan.
Ø
Eksplanasi pedagogi
adalah eksplanasi yang disampaikan oleh pendidik berupa hasil penelitian ilmiah
para ilmuwan yang telah disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta
didik.
Fungsi Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi
Ø
Fungsi eksplanasi ilmiah adalah Sebagai sarana
bagi para ilmuwan untuk mempublikasikan penemuannya.
(bisa berupa buku
atau publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal, makalah, dll). Subject matter inilah
yang akan diajarkan kepada siswa di sekolah, agar subject matter ini mudah
dipahami oleh siswa (accessible) dan mudah diajarkan oleh guru (teacheable),
subject matter dengan ekplanasi ilmiah harus ditranfer terlebih dahulu menjadi
ekplanasi pedagogi.
Ø
Fungsi eksplanasi pedagogi adalah mempermudah
bagi peserta didik untuk memahami pengetahuan-pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Ada keistimewaan dalam
penelitian pendidikan sains, keistimewaan ini dikarenakan pendidikan sains
merupakan suatu ekplanasi pedagogi yang diberikan pengajar/penulis buku
pelajaran kepada pembelajar berdasarkan kepada ekplanasi ilmiah para ilmuwan.
Persoalan dalam pendidikan sains dan juga tugas dari guru/pembuat buku sains
adalah bagaimana ekplanasi ilmiah para ilmuwan dapat dipahami dengan mudah oleh
para siswa. Inilah yang acapkali jadi masalah, “konsep-konsep yang dikemukan
ilmuwan terlalu abstrak sehingga siswa pun sulit memahaminya”.
Ekplanasi
pedagogi menggabungkan ilmu pedagogi dan ilmu psikologi, sehingga subject
matter sesuai dengan tingkat keterampilan berpikir siswa. Prasyarat utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah ”ekplanasi pedagogi tidak bertentangan
dengan ekplanasi ilmiah”. Jadi seorang guru harus menguasai materi yang
diajarkan dengan baik melalui penyerapan terhadap materi yang dikemukakan oleh
ilmuwan.
Perbedaan Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi
Pedagogi
No.
|
Hal
|
Eksplanasi Ilmiah
|
Eksplanasi Pedagogi
|
1.
|
Subjek yang menyampaikan
|
Peneliti / Ilmuwan / Saintis
|
Pendidik
|
2.
|
Paradigma yang
digunakan
|
Paradigma positivistik.
Paradigma ini memandang bahwa kebenaran diperoleh
setelah hipotesis diverifikasi melalui eksperimen.
|
Paradigma naturalistik.
Paradigma ini memandang bahwa kebenaran diperoleh melalui
observasi atau penelitian terhadap fenomena di lapangan (studi lapangan).
|
3.
|
Objek yang diteliti
|
Fenomena alam yang dipandang sebagai fragmen-fragmen
yang dapat diisolasi dari lingkungannya. Yang diteliti disebut objek
penelitian dan tidak ada saling ketergantungan
|
Persoalan manusia di masyarakat (termasuk komunitas
pembelajaran di sekolah) yang bersifat mutltikausal dan kompleks. Yang
diteliti disebut subyek penelitian bukan obyek penelitian.
|
4.
|
Metode penelitian
|
Kuantitatif dengan eksperimen di laboratorium
|
Kuantitatif tidak selalu harus eksperimen atau kualitatif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar