Pengertian Intelektual
Intelektual adalah cerdas,
berpikir, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan serta mempunyai
kecerdasan tinggi dan cendikiawan.
Intelektual juga merupakan totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yg
menyangkut pemikiran dan pemahaman.
Definisi Buku Teks
Berbasis Intelektual
buku
teks berbasis intelektual adalah buku yang dirancang untuk penggunaan dikelas,
disusun dan disiapkan dengan cermat dan cerdas oleh para pakar atau ahli dalam
bidng itu, mudah dipahami sesuai dengan gradasi-gradasi tertentu, dan
diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi. Sesuai
dan serasi disini artinya, buku teks itu disusun dengan cara yang dapat memenuhi keperluan belajar
tersebut. Maksudnya adalah isinya benar dari segi keilmuan,
disusun secara sistematis, mengandung informasi yang kaya dan relevan, terdapat
kesinambungan, kesaksamaan, keteraturan, serta keseimbangan.
Ciri-ciri Buku Teks
Berbasis Intelektual
A. Aspek isi materi pelajaran
Materi peajaran merupakan bahan pelajaran yang
disajikan dalam buku teks ataupun buku pelajaran. Buku teks yang baik
memperhatikan relevansi, adekuasi, keakuratan, dalam proporsionalitas dalam
penyajian materinya.
1)
Relevansi
Relevansi artinya, buku teks berbasis intelektual
itu memuat materi yang relevan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, relevan
dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan tingat pendidikan tertentu, serta
relevan dengan tingkat perkembangan dan karakteistik siswa ang akan menggunakan
buku tersebut.
2)
Adekuasi
Adekuasi berarti kecukupan. Kecukupan mengandung
arti bahwa buku tersebut memuat matei yang memadai, menyajikan materi yang kaya
atau subjectmatter yang kaya, bervariasi, mudah dibaca dan dipahami serta
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Buku teks berbasis intelektual juga
berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu didalam
memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapinya. Misalnya pada saat siswa
mengerjakan tugas atau latihan, kedalaman pengejaan atau pemecahan masalah
terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu memuat hal yang dipelukan
siswa atau adanya petunjuk untuk mendapat rujukan-rujukan yang memungkinkan
masalah itu terpecahkan.
3)
Akurat
Keakuratan mengandung arti bahwa isi materi yang disajikan
dalam buku benar-benar disusun secara keilmuan, mutakhir, bermanfaat bagi
kehidupan dan pengemasan materi sesuai dengan hakekat pengetahuan.
4)
Proporsinalitas
Proporsioalitas berarti uraian materi buku memenuhi
keseimbangan, kelengkapan, kedalaman dan keseimbangan antara materi pokok
dengan materi pendukung, serta dilengkapi dengan evaluasi yang memungkinkan
siswa ampu mengetahui kompetensi yang telah dicapainya.
B .
Aspek Penyajian
Aspek
penyajian buku teks yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,
sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara
penyajian yang enak dibaca dan dipelajari. Ciri-ciri aspek penyajian memiliki
dua bagian, yaitu:
a)
Sistematis
Sistematis berarti materi yang disajikan
memperhatikan kemudahan pemahaman siswa dalam hal penjelasan dan penggambaran,
disusun secara sistematis, dan tersusun berdasarkan gradiasi tertentu, bahan
kajian yang berkaitan dihubungkan satu sama lain secara terpadu, penempatan
pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan secara tepat, materi yang disajikan
diperhatikan dari segi urutan, seperti dari mudah ke sulit, dari sederhana ke
rumit, dari umum ke khusus, dan sebagainya.
b)
Ilustratif
Ilustratif maksudnya buku teks berisi materi yang
disajikan dengan metode dan sarana yyang mampu menstimulasi siswa untuk
tertarik membaca buku. Misalnya, disajikan gambar yang mampu membantu siswa
untuk menemukan jawaban dari suatu latihan dengan adanya pojok diskusi maupun
pojok rumus cepat, serta memperkonkret pengalaman belajar siswa dan memungkinkan
siswa untuk membuktikannya dilingkungan sekitar atau melalui penelitian
sederhana.
C.
Aspek Bahasa
Bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian
bahan, seperti kosakata, kalimat, paragraf, dan wacana. Keterbacaan berkaitan
dengan tingkat kemudahan bahasa bagi tingkatan siswa. Untuk setiap tingkatan
siswa, buku teks bersifat komunikatif. Komunikatif artinya pemahaman harus
didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan disini adalah
bahasa pengungkapan dilakukan secara lugas ( tidak berbelit-belit), itilah
diberi penjelasan atau contoh, penggunaan kata dan istilah dalam bahasa asing
attaau bahasa daerah yang tidak relevan dihindari, penyajian mendorong
keaktifan siswa untuk berpikir dengan cara bervariasi. Selain itu, bahasa yang
digunakan sesuai dengan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif dan terhindar
dari makna ganda.
D. Aspek Grafika
Grafika
merupakan bagian dari buku teks yang berkenaan dengan fisik buku, mliputi
ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf, warna dan ilustrasi yang
membuat siswa menyenangi buku yang di kemas dengan baik dan akhirnya juga
meminati untuk membacanya.
Fungsi atau Kegunaan Buku Teks Berbasis intelektual
1.
Sumber pemecahan masalah akademis
Salah
satu ciri buku teks berbasis intelektual adalah adekuasi, yaitu buku tersebut
memuat materi yang menyajikan materi yang kaya, atau subjectmatter yang kaya,
bervariasi, mudah dibaca, dan dipahami, sehingga siswa dapat menyelesaikan
masalah akademis dengan mudah. Itulah sebabnya, buku teks berbasis intelektual
dilengkapi dengan pojok diskusi maupun pojok rumus cepat, yang berguna untuk
memungkinkan siswa terbantu dalam menyelesaikan masalah-masalah akademisnya.
2.
Menstimulasi kreativitas anak
Buku
teks berbasis intelektual, selain berisi subjectmatter yang kaya, juga sangat
ilustratif. Buku teks yang kaya akan materi, mudah dipahami dan dilengkapi
dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, dapat menstimulai kreativitas anak
untuk membuktikannya di lingkungan sekitar maupun melalui penelitian sederhana.
Misalnya pada pelajaran fisika pokok bahasan dinamika mengenai hukum III
newton. Setelah membaca isi buku teks berbasis intelektual tentang hukum III
newton, siswa dapat membuktikan materi itu dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
berjalan, berenang dan mendorong benda, merupakan pengaplikasian dari hukum III
newton. Contoh lainnya yaitu mengenai katrol. Dengan berbagai
penjelasan-penjelasan yang menarik dan penuh ilustrasi mengenai katrol di dalam
buku teks berbasis intelektual, secara kreatif, siswa kemudian akan menghubungkannya
dengan katrol di rumah atau di lingkungan mereka masing-masing, seperti katrol
penarik beban yang di gunakan di sumur dan lain-lain. Setelah membuktikan
materi itu dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengetahui cara kerja dari
katrol itu sendiri.
3.
Memotivasi keaktifan siswa untuk berpikir
Motivasi
berasal dari kata motif yang berarti daya pendorong bagi seseorang untuk aktif
berpikir melakukan sesuatu. Dengan motivasi diartikan sebagai penciptaan
kondisi yang ideal. Buku teks berbasis inelektual adalah buku teks yang dapat
membuat siswa ingin dan senang mengerjakaan apa yang diinstruksikan didalaam
buku teks. Buku teks berbasis intelektual yang berisi pojok diskusi, dapat
membuat siswa untuk dapat berpikir aktif untuk memecahkan masalah yang
diberikan dengan mengikuti instruksi dari buku teks berbasis intelektual
tersebut. Misalnya juga dengan adanya ilustrasi, maupun kuis, dapat memotivasi
dan melatih keaktifan siswa berpikir menyelesaikannya.
4.
Menarik minat
Selain
dapat memotivasi keaktifan siswa untuk berpikir, buku teks berbasis intelektual
juga dapat menarik minat siswa untuk terlebih dahulu memilliki, kemudian
membaca, dan selanjutnya mengerjakan latihan-latihan dalam buku teks berbasis
intelektual. Artinya dengan adanya ciri-ciri aspek grafika dalam buku teks
berbasis intelektual, yaitu yang berkenaan dengan fisik buku, baik ukuran kertas, warna, ilustrasi dan
lain-lain, maka siswa akan lebih berminat untuk memiliki dan membacanya. Selain
dapat dilihat dari ciri-ciri aspek grafika, kegunaan dari buku teks berbasis
intelektual juga dapat dilihat dari ciri-ciri aspek pennyajian. Aspek penyajian
dalam buku teks berbasis intelektual memiliki bahan secara lengkap, sistematis
dan sesuai tuntutan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Jika penyajiannya
bertahap, dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke rumit, dari umum ke
khusus, dan sebagainya, maka tentu buku teks berbasis intelektual itu dapat
menarik minat siswa untuk turut campur dalam menyelesikan kuis dan
latihan-latihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar