Data dan
statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari,
dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan
lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan
yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi kita semua.
Anda sebagai individu, seorang
manajer, atau mungkin seorang pengusaha, menginginkan untuk:
a. Mengetahui siapa saja yang akan pensiun tahun
depan, dari bagian mana, apa jabatannya, berapa pesangon yang akan didapat, dan
sebagainya. Tujuannya adalah antara lain:
·
Mempersiapkan
dana, berapa besarnya untuk pembayaran pesangon mereka.
·
Mempersiapkan
penerimaan karyawan baru untuk mengganti karyawan yang bakal pensiun tersebut
(walaupun tidak semua).
Untuk maksud tersebut, Anda
memerlukan data berupa data pegawai, yang mungkin cukup didapat dari dalam
perusahaan sendiri.
b. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen produk
yang anda pasarkan, bagaimana respon mereka terhadap mutu produk Anda, harga,
pelayanan dan sebagainya. Untuk inipun, Anda perlu data, malah mungkin data
tersebut perlu dikumpulkan di lapangan melalui survei (terlepas dari apakah
dilakukan sendiri atau dengan membayar lembaga riset yang Anda percayai).
c. Mengetahui apakah
proses produksi saat ini masih terkendali atau tidak. Berapa persen dari
produksi yang tertolak karena dianggap cacat, lengkap dengan perinciannya per
mesin, per lokasi, kapan, mengapa dan lain-lain. Untuk inipun, Anda memerlukan
data (yang didapat dari bagian produksi).
d. Mengetahui perkembangan perekonomian (trend)
untuk jangka waktu tertentu, pertumbuhan penduduk penduduk, pendapatan nasional
dan sebagainya . Termasuk juga mengetahui faktor-faktor atau variabel yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dari contoh-contoh tersebut diatas, kita mengetahui betapa pentingnya data. Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya. Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih akurat. Sebenarnya apa itu data?
Dari contoh-contoh tersebut diatas, kita mengetahui betapa pentingnya data. Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya. Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih akurat. Sebenarnya apa itu data?
A. Pengertian Data
Data
adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau masalah, baik yang berupa angka-angka ( golongan ) maupun yang berbentuk
kategori seperti baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Sedangkan Data
statistik adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah yang berupa angka atau bilangan yang telah memenuhi
persyaratan tertentu yaitu bahwa angka tadi haruslah menunjukkan suatu ciri
dari suatu penelitian yang bersifat agregatif , serta mencerminkan suatu
kegaiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
Penelitian
yang bersifat agregatif artinya :
a.
Bahwa penelitian itu boleh hanya
mengenai satu individu saja akan tetapi pencatatannya harus dilakukan lebih
dari satu kali
b.
Bahwa penelitian atau pencatatan
hanya dilakukan satu kali saja, tetapi individu yang diteliti harus lebih dari
Satu
Agar
tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan berikut ini :
·
Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian
harus menggambarkan keadaan sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah
penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60 % data yang akan
dilaporkan harus 60 %
·
Relevan
Data
yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti.
Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan menurun maka data yang
dianggap relevan untuk dikumpulkan adalah mutu barang, daya beli, pesaing,
barang lain yang sejenis, harga barang, biaya advertensi dan lain-lain
·
Sesuai dengan zaman ( Up to Date )
Data
tidak boleh tertinggal zaman ( usang ) sebab adanya perkembangan waktu dan
teknologi menyebabkan suatu kejadian dapat mengalami perubahan dengan cepat
·
Representatif
Data
yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus memiliki atau menggambarkan
keadaan populasinya. Misalnya kita ingin mengetahui minat baca masyarakat maka yang harus diteliti adalah siswa SD,
siswa SLTP, siswa SLTA, mahasiswa dan umum
·
Dapat dipercaya
Sumber
data ( narasumber ) harus diperoleh dari sumber yang tepat. Misalnya data
tentang harga sayur diambil dari tukang sayur, datang tentang pencari pekerja
diambil dari depnaker dan sebagainya.
B. Macam- Macam Data
Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu
berdasarkan kriteria yang menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu
pengumpulan, dan sumber pengambilan.
1. Pembagian Data Menurut Susunannya
Menurut susunannya, data dibagi
atas data acak atau tunggal dan data berkelompok.
a.
Data acak atau data tunggal
Adalah
data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Contoh:
Data hasil
pengukuran tinggi mahasiswa
Prodi Pend. Matematika Univ.PGRI
Palembang (dalam cm) adalah sebagai berikut:
155 152 157 155 159 160 155 154
153 150 162 165 160 157 150 170
165 160 165 162 159 154 152 151
155 171 169 162 167 160 158 163
149 154 153 167 158 166 168 153
b. Data berkelompok
Adalah data yang sudah tersusun
atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam
bentuk distribusi frekuensi.
Contoh:
Data nilai dan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kalkulus I di
semester IB Prodi P.Matematika Univ.PGRI Palembang adalah sebagai berikut
TABEL
1.1
NILAI MATA KULIAH KALKULUS
MAHASISWA SEMESTER 2B
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PMIPA
Nilai
|
Turus
|
Frekuensi
|
31 –
40
|
III
|
3
|
41 –
50
|
IIII
|
5
|
51 –
60
|
IIII IIII
|
10
|
61 –
70
|
IIII IIII
IIII
|
15
|
71 –
80
|
IIII II
|
7
|
Sumber: Data fiktif
2. Pembagian Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi
atas data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Adalah data yang tidak berbentuk bilangan
Contoh: Warna, jenis kelamin. ( merah, pria )
b.
Data
Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan
Contoh: Tinggi, umur, jumlah. ( 170 cm, 41 tahun, 25 buah )
3. Pembagian Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya ,
data dibagi atas:
a.
Data
Berkala
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan.
Contoh:
Data perkembangan harga 9 macam bahan
pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
b.
Data
Cross Section
Adalah data yang terkumpul pada suatu
waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan
pada waktu itu.
Contoh:
Data sensus penduduk 1990.
4. Pembagian
Data Menurut Sumber Pengambilannya
Menurut
sumber pengambilannya, data dibedakan atas:
a.
Data
Primer
Adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau
yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut pula data asli atau
data baru.
b.
Data
Sekunder
Adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data
itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti
yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
5. Pengambilan Data Menurut Skala
Pengukurannya
Skala pengukuran adalah
peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala
pengukurannya, data dapat dibedakan atas:
- Data Nominal
Adalah data yang diberikan pada
objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori
tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label atau
kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek kategori ke dalam kelompok
tertentu. Data ini memiliki dua ciri yaitu:
i.
Kategori
data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada kelompok saja);
ii.
Kategori
data tidak disusun secara logis.
Contoh: Jenis kelamin
manusia: 1 untuk pria
0 untuk wanita
b. Data Ordinal
Adalah data yang penomoran objek
atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke
tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama.
Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominall ditambah satu ciri lagi,
yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan
besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh:
Mengubah
nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :
·
Nilai A
adalah dari 80 – 100
·
Nilai B
adalah dari 65 – 79
·
Nilai C
adalah dari 55 – 64
·
Nilai D
adalah dari 45 – 54
·
Nilai E
adalah dari 0 – 44
c. Data Interval
Adalah data di mana
objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan
informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat
ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data
ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak
yang sama.
Contoh: A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A sampai C adalah 3 – 1
= 2. Interval C sampai D adalah 4 – 3 = 1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan
menjadi 2 + 1 = 3. Atau interval antara A dan D adalah 4 – 1 = 3. Pada data ini
yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak
terdapat titik nol absolut.
d. Data Rasio
Adalah data yang memiliki
sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan
titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada
data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan
ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.
Contoh:
A dan B adalah dua orang
mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang nilai mata kuliah Statistik Dasar
masing – masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B
adalah nilai 1,5 kali nilai A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar